Kamis, 26 April 2012

Makalah Kelompok 4


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, setiap hal belum diterima sebagai suatu penemuan yang bisa diakui keberanannya apabila bukan sebagai hasil penelitian.
Kegiatan penelitian pada hari ini bukan sebagai kegiatan para ilmuan saja yang suka ada di dalam ruangan yang kedap suara dan biasa tertutup, tetapi sudah menjadi kegiatan yang biasa dilakukan setiap orang, terutama orang yang ingin menemukan sesuatu yang masih tabu dan yang perlu diteliti. Penelitian ini memerlukan keseriusan seorang peneliti dalam menemukan hal yang sedang ditelitinya dan penguasaan pengetahuan yang mendukung dalam penelitiannya.
Kegiatan penelitian perlu adanya prosedur penelitian yang kebanyakan menitikberatkan pada kegiatan administratif, seperti pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan penelitian. Dalam rancangan penelitiaan, seorang peneliti mempunyai prasyarat yang mesti dipenuhi untuk menginjak tahap berikutnya yaitu pelaksanaan peneilitain, diantara prasyaratnya yaitu: sistematis, Berencana, dan Mengikuti konsep ilmiah.
Setelah terpenuhi prasyarat itu, maka peneliti siap untuk mengadakan penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan melewati langkah-langkah yang harus dilalui, diantaranya yaitu: Pemilihan Masalah, Studi Pendahulaun. Dalam langkah pertama, pada diri peneliti dibutuhkan pekaan terhdap masalah yang diambil. Kemudian langkah selanjutnya yaitu studi pendahuluan.
Dalam Studi pendahuluan, peneliti akan mempelajari masalah yang telah dipilihnya, disamping mempertimbangkan masalah yang ditelitinya sudah diteliti orang lain apa belum. Apabila ternyata sudah ada orang yang meneliti, maka peneliti dapat mengetahui metode yang digunakan, hasil yang dicapai, dan apa yang belum diselesaikan dalam penelitiannya,  dengan studi ini, ia akan mengehemat biaya dan menghemat tenaga dalam penelitiannya dan tentunya sangat bermanfaat.
Berdasarkan uraian di atas, perlu kiranya ada penjelasan khusus dalam membahas studi pendahulan ini, karena dengan studi pendahuluan seorang peneliti akan menentukan arah tujuan penelitiannya dan tidak jarang seorang peneliti akan merubah arah tujuan penelitiannya ketika menghadapi studi pendahuluan ini.

B.     Rumusan Masalah
Dalam merumuskan makalah yang berjudul Studi Pendahuluanini, melihat hal-hal yang perlu diketahui oleh calon peneliti dalam mengadakan penelitiannya. Dalam isi makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hal yang akan ditemukan ketika melewati langkah yang kedua dalam pelaksanaan penelitian. Dengan demikian rumusan ini berisi jawaban dari beberapapersoalanberikut :
1.         Apa pengertian Studi dan pengertian Pendahuluan?
2.         Apa Alasan penggunaan studi pendahuluan?
3.         Apa manfaat dari studi pendahuluan ini bagi kegiatan penelitian?
4.         Apasaja cara yang digunakan dalam suti pendahuluan?
5.         Bagaiman langkah-langkah yang harus dilalui dalam melaksanakan studi pendahuluan ini?


C.    Tujuan Pembuatan Makalah
Dalam bagian ini akan dipaparkan mengenai tujuan pembuatan makalah, dan tentunya akan dibahas juga tujuan isi materi yang ada didalamnya.
Tujuan pembuatan makalah ini, diantarnya:
1.         Memberikan informasi kepada calonpeneliti yang akan mealkukan penelitian berhubungan dengan studi pendahuluan, dan
2.         Merangkum hal-hal apa saja yang dibahas dalam studi pendahuluan ini.

Adapun tujuan dari isi makalah ini berpatokan pada rumusan yang telah disebutkan di atas, yaitu:
1.    Menjelaskan pengertian Studi dari beberapa sumber;
2.    Menjelaskan mengenai alasan penggunaan studi Pendahuluan;
3.    Menjelaskan beberapa manfaat dari studi pendahuluan ketika diterapkan ketika pelaksanaan penelitian;
4. Menjelaskan cara pelaksanaan studi pendahuluan ketika dihadapkan dengan kegiatan penelitian;dan
5. Menjelaskan langkah-langkah yang diambil ketika menggunakan studi pendahuluan.


D. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini disusun berdasarkan bab dan subbab dengan  sistematika sebagai berikut: 
BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari:
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
D. Sistematika penulisan
Bab II PEMBAHASAN (STUDI PENDAHULUAN) yang meliputi:
A.  Pengertian Studi Pendahuluan
B.  Alasan Penggunaan Studi Pendahuluan
C.  Manfaat Studi Pendahuluan
D.  Cara Menggunakan Studi Pendahuluan
E.   Langkah awal Studi Pendahuluan
Bab III PENUTUP yang meliputi :
              A. Simpulan
              B. Saran, dan
              daftar pustaka.



BAB II
STUDI PENDAHULUAN

A.    Pengertian Studi Pendahuluan
1.    Pengertian Studi
Pengertian Studi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Penelitian Ilmiah, Kajian dan Telaahan.Dari pengertian di atas dapat di ambil simpulan bahwa studi berarti kegiatan yang dilakukan peneliti dengan menggunakan kajian-kajian ilmiah yang mencangkup wilayah, objektif, rasional, dapat dibuktikan, dan lain sebagainya.Dan pengertian studi ini akan memberikan informasi bahawa kata yang disandingkan dengannya merupak hal yang bersifat ilmiah dan hasil dari sebuah penelitian.

2.    Pengertian Pendahuluan
Pengertian Pendahuluan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang mula-mula dilakukan atau dengan kata lain disebut permulaan. Arti selanjutnya yaitu pembukaan atau kata pengantar dari sebuah pidato (buku, karangan, dsb)
Jadi, yang dimaksud dengan Studi Pendahuluan adalah suatu hal yang mula-mula harus dilakukan pada kegiatan/kajian penelitian Ilmiah demi tercapainya tujuan penelitian. Selain itu, Studi pendahuluan juga merupakan studi yang dilakukan untuk mempertajam arah studi utama.Dalam nada yang sama, Studi Pendahuluan juga ada yang mengartikan suatu hal yang sering dilakukan pada penelitian survei.                    
Selanjtnya Studi Pendahuluan diartikan juga, yaitu merupakan salah satu langkah yang dilaksanakan jika kita menginginkan dan melihat variabel, populasi/sampel yang ingin diteliti dengan asumsi data yang ada belum memenuhi untuk kepentingan penelitian.

Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelitian berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya masih belum jelas.Studi pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian yang telah disusun di dalam proposal.Dengan demikian, studi pendahuluan bisa saja menghasilkan perubahan prosedur penelitian, meningkatkan pengukuran, meningkatkan kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap dari studi utama.Studi pendahuluan tak jarang merupakan miniatur dari studi utama. Tak jarang studi pendahuluan pun menguji sejumlah instrumen yang akan digunakan dalam studi utama.
Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad menyebutkan tentang hubungannya studi pendahuluan ini dengan eksploratoris sebagai dua langkah, dan perbedaan antara langkah pertama dan langkah kedua ini adalah penemuan dan pengalaman.Memilih masalah adalah mendalami masalah itu, sehingga harus dilakukan secara sistematis dan intensif.
Selanjutnya menurt Prof. Dr. Winarno dikatakan bahwa setelah studi eksploratoris ini peneliti menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya.
Didalam mengadakan studi pendahuluan mungkin diketemukan bahwa orang lain sudah berhasil memecahkan masalah yang ia ajukan sehingga tidak ada gunanya ia bersusah payah menyelidiki. Mungkin juga ia mengetahui hal-hal yang relevan dengan masalahnya sehingga memperkuat keinginannya untuk meneliti karena justru orang lain juga masih memasalahkan. Apabila ada orang lain yang menyelidiki masalah yang hampir sama atau belum terjawab permasalahannya, calon peneliti dapat mengetahui metode apa yang digunakan, hasil apa yang telah dicapai, bagian mana dari penelitian itu yang belum terselesaikan, faktor-faktor apa yang mendukung dan hambatan apa yang telah diambil untuk mengatasi hambatan penelitiannya.
Dari beberapa uraian di atas, jelaslah bahwa pelaksanaan studi pendahuluan dalam pelaksanaan penelitian dapat membantu peneliti dalam meluruskan niat penelitiannya, mempertajam arah penelitiannya dan juga dapat mencari jalan lain yang belum dilalui orang lain yang telah meneliti hal itu. Lebih jelas, Prof Dr. Winarno Surachmand menyebutan juga yang dimaksud dengan studi penelitian adalah mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.

B.     Alasan menggunakan studi pendahuluan
     Ketika kita  melakukan hal denga suatu cara dan disisi lain orang melakuan dengan cara yang berbeda, tentunya akan dipertanyakan alasannya menggunakan cara itu. Begitu juga dengan Studi pendahuluan yang merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan persiapan yang dilakukan oleh seorang peneliti.Dan tentunya alasan ini bersipat ilmiah dan menyangkup semua aspek yang diguanakan. Dalam menjawab pertanyaan kenapa menggunakan studi pendahuluan ini, kita  akan dimulai dengan membahas tujuan untuk menentukan objek dan subjek penelitian yang tepat, yang sesuai dengan tema penelitian yang menjadi fokus kajian peneliti. Dengan demikian akan dijelaskan dua alasan yang menyangkut objek dan subjek penelitian.
1.    Objek Penelitian
     Berkaitan dengan variabel-variabel yang dipilih oleh peneliti, baik variabel masalah, maupun variabel-variabel yang diduga merupakan variabel yang mempengaruhi variabel masalah.Dengan demikian, penentuan variabel-variabel penelitian melalui studi pendahuluan merupakan salah satu upaya dari peneliti untuk memilih variabel-variabel yang tepat, yang secara empirik merupakan variabel masalah dan variabel penyebab yang determinan, yang memengaruhi variabel masalah. Hal ini berarti bahwa untuk melakukan penelitian atau memperoleh hasil penelitian yang berkualitas, bermanfaat dan bermakna, maka seorang peneliti tidak cukup hanya berdasarkan pada teori-teori saja dalam menentukan variabel-variabel penelitiannya, karena belum tentu variabel-variabel yang dipilih berdasarkan teori-terori tadi, merupakan variabel yang sesuai secara empirik perlu untuk diteliti. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan apabila seorang peneliti dalam menentukan judul penelitiannya, melakukan studi pendahuluan di samping melakukan kajian teori.
     Dengan demikian, alasan studi pendahuluan dilakukan dengan melihat objek yang akan kita teliti ternyata akan mempermudah kita dalam menentukan judul yang berhungan dengan masalah yang kita teliti.Disamping itu, dengan menggunakan studi pendahuluan ini, seorang peneliti jangan terpaku pada teori saja dalam penentuan variabelnya, karena tidak semua variable-variabel yang diambil sesuai dengan teori.

2.    Subjek Penelitian
Berkaitan dengan responden.Memilih responden yang tepat merupakan satu keharusan untuk memperoleh data/informasi yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi.Oleh karena itu peneliti harus menetapkan responden yang reliabel (terpercaya) dalam memberikan data/informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan permasalahan yang diteliti. Memilih responden yang terpercaya antara lain dilakukan dengan mengkaji karakteristik-karakteristik yang melekat pada responden tersebut, misalnya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jenis keahlian yang dimiliki, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Karakteristik-karakteristik yang melekat pada responden tersebut kemudian disesuaikan dengan kebutuhan akan data/informasi yang akan digunakan untuk menjelaskan masalah/variabel yang dikaji.
Disamping alasan-alasan yang telah dijelaskan di atas, pengguaan studi pendahuluan juga dapat:
a.       Melihat proporsi kasus yang akan diteliti;
b.      Menentukan besar sampel penelitian;
c.       Melakukan uji validitas instrumen;
d.      Melakukan uji relibilitas instrumen jika instrumen dalam bentuk kuesioner, dan
e.       Menentukan populasi sasaran.
C.    Manfaat Studi Pendahuluan
     Dalam melakukan suatu hal tentunya kita juga akan mempertimbangkan seberapa manfaat yang akan kita dapat setelah melakukan itu. Begitu juga dengan penggunaan studi pendahuluan dalam kegiatan penelitain. Dalam pelaksanaan studi pendahuluan ini, manfaat yang kita dapatkan diantarnya yang disampaikan oleh Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitain, bahwa manfaat studi pendahuluan adalah:
1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
2. Mengetahui dimana atau kepada siapa informasi dapat diperoleh
3. Mengetahui bagaimana cara memperoleh data atau informasi
4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data
5. Mengetahui bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.
Melihat beberapa manfaat di atas, tampak jelaslah bahwa begitu bermanfaat apabila dalam kegiatan penelitain kita menggunakan studi pendahuluan. Selain itu, studi pendahuluan juga berfungsi sebagai penunjuk arah mengalirnya penelitian kita.
Ketika kita memperhatikan manfaat yang pertama, yaiut mengaetahui dengan pasti apa yang akan kita diteliti, hal ini dapat memberikan informasi kepada kita bahwa, sesustu hal itu tentunya sudah di teliti oleh orang lain sebelum kita, dan hal ini dapat memudahkan kita dalam menentukan arah penelitian dengan melihat metode yang telah orang lain gunakan. Dan hal itu akan mempermudah kita selalu peneliti berikutnya, tidak perlu bersudah payah. Dalam hal ini Prof Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya mengatakan, dengan mempelajari studi pendahuluan dapat dihemat banyak tenaga dan biaya.
Penelitian yang akan kita lakukan pasti sudah ada orang lain yang telah menelitinya, mesti sangat mungkin waktu dan tempat pasti berbeda, namun masalah pendidikan tetap saja akan terus terjadi dari satu masa ke masa berikutnya, dan hal itu percis yang dikatakanWilliam Asher, beliau berkata : "If man is not aware of what has been learned in history, it is said he is bound to repeat the experiences". Inti yang dikatakannya adalahh Masalah-masalah pendidikan yang kita dapati sekarang ini bukan seluruhnya masalah baru, atau bahkan boleh dikatakan masalah-masalah yang lama sering muncul kembali dalam keunikan yang lain. Jadi, benar jelas sekali kemanfaatan dari studi pendahuluan ini, karena dengan menggunakan studi ini dengan benar dan sesuai dengan peraturannya akan mempermudah seorang peneliti dalam menyelesaikan masalahnya. Dan manfaatnya akan menjadi bekal bagi calon peneliti dalam menelusuri lebih jauh apa yang akan dipermasalahkan.
Dalam nada yang samabeberapa manfat dari studi pendahuluan juga disebutkan untuk:
1.    Mengetahui bahwa suatu permasalahan sudah pernah diteliti dan sudah dipecahkan, sehingga dapat menghindari adanya penelitian yang berulang-ulang namun  sebenarnya sama.
2.    dapat memperkuat keinginan untuk meneliti suatu permasalahan karena adanya penelitian-penelitian lain yang relevan.
3.    menghemat tenaga dan biaya dengan cara menjadikan penelitian terdahulu sebagai sumber dokumen penelitian.
4.    mengetahui apakah penelitian tersebut mampu untuk dilaksanakan oleh peneliti ataukah justru akan menyulitkan.
Dengan mengetahui manfaat studi pendahuluan, akan dapat menujukan arah kegiatan yang akan dilakukan berikutnya:
a.    temukan dan pelajari literature-literatur atau tulisan yang berkaitan tentang permasalahan yang akan diteliti. (contoh : buku, majalah,, makalah, skripsi, dll)
b.    bertanya/konsultasi dengan orang lain, misalnya dosen, atau kawan yang dapat membantu untuk mengetahui permasalahan yang akan diteliti.
c.    kunjungi tempat/ lokasi yang akan dijadikan lokasi penelitian. Kumpulkan data-data yang dianggap penting.
             Dengan melakukan hal di atas akan mempermudah kita dalam memulai mengumpulkan data dan dapat mempercepat penyelesaian maslah yang sedang kita teliti.
Untuk lebih jelas mengenai manfaat dan posisi letak kemanfaatan dari studi pendahuluan, mari kita simak contoh yang bermula dari sebuah pertanyaan sebagai  berikut;
        Apakah penelitian ini dapat dilakukan?Banyak sekali factor yang menyebabkan sesorang peneliti tidak dapat melaksanakan rencananya. Factor-faktor tersebut antar lain: Kemampuan, waktu, tenaga dan dana. Misalnya saja seorang mamhasiswa yang akan menyusun skripsi bermaksud meneliti pengelolaan perusahaan-perusahaan rokok kretek. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa untuk dapat ketemu dengan pimpinan sebuah perusahaan dibutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena setiap kali ia dating, ada-ada saja alas an pimpinan untuk tidak menemuinya.Pada suatu hari tertentu ia sedanga ada tamu penting dan terhormat. Kali lain lagi ia sangant leleh karena baru selesai mengikuti seminar. Dengan pengalaman studi pendahuluan mahasiswa tahu bahwa judul skripsi tersebut terikat pada masa studi yang terbatas. Jika dilaksanakan penelitiannya harus mundur, maka dikhawatirkan waktu batas meneliti segera habis. Disamping itu, dana untuk berkali-kali datang ke lokasi akan cukup banyak.
        Itulah contoh manfaat dari studi pendahuluan, jadi apabila kita dalam proses penelitian menghadapai maslah dengan terbatasnya waktu penelitian maka tentunya arah yang paling bagus adalah dengan merubah masalah yang akan kita teliti.

D.    Cara Mengadakan Studi Pendahuluan
Dalam cara pelaksanaan tahapan studi pendahuluan cara yang digunakan, seperti teori pengumpulan data pada umumnya, maka sumber pengumpulan informasi untuk mengadakan studi pendahuluan ini dapat dilakukan pada tiga objek. Yang dimaksud dengan objek disini adalah apa yang harus dihubungi, diteliti, atau dikunjungi yang kira-kira akan memberikan informsi tentang data yang akan dikumpulkan. Ketiga objek tersebut ada yang berupa tulisan-tulisan dalam kertas (paper), manusia (person) atau tempat (place).
1.    Paper: dokumen, buku-buku, majalah atau bahan tertulis lainnya, baik berupa teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings). Studi ini juga disebut kepestakaan atau literature studi.
2.    Person: bertemu, bertanya, dan berkonsultasi dengan para ahli atau manusia sumber
3.    Place: tempat, lokasi atau benda-benda yang terdapat di tempat penelitian
Contoh kasu yang berkaitan dengan ketiga objek di atas adalah, seorang mahasiswa yang berhasrat untuk mengadakan penelitian ke daerah pedalaman, mungkin mengurungkan niatnya setelah mengedakan penelitia pendahuluan , karena ternyata daerah yang akan dikunjungi terlalu sulit untuk dicapai ssehingga tidak akan seimbang antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang akan dicapai.
Dengan ketiga objek tersebut akan membuka arah tujuan penelitian kita dilakukan. Dilaksanakan atau sebaliknya,diganti atau diteruskan. Itulah cara melakukan studi pendahuluan.

E.       Langkah Awal Penelitian
            Dalam melaksanakan penelitian ada beberapa langkah awal yang harus dipenuhi. Langkah ini meliputi:
1.      Sumber Penting
Pada bagian ini merupakan suatu gambaran singkat mengenai desain penelitian yang dimaksudkan untuk menutupi dasar-dasar merancang dan melaksanakan kajian ilmiah. Dalam desain penelitian kita akan dikenalkan pada tiga istilah desain penelitian, yaitu desaian survey, desain care study, dan desain eksperimen. Setiap desian itu akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
a.       Desain survey dimaksudkan bertujuan untuk mengumpulkan data yang jumlahnya besar/banyak dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu. Survey ini dapat dilakukan dalam penelitian yang bersifat eksploratiof, deskriptif, dan eksperimental.
b.      Desain case study dimaksudkan sebagai bentuk penelitian yang di dalamnya tentang suatu aspek lingkungan social termasuk masusian di dalamnya.
c.       Desain eksperimen dimaksudkan untuk melihat pengaruh variable tetentu terhadap suatu kelompok dalam kondisi yang dikontrol secara ketat.
Sumber penting ini adalah salah satu sumber utama yang digunakan untuk panduan ini dan memberikan deskripsi tentang berbagai bagian dari proses, termasuk contoh-contoh untuk menyederhanakan konsep yang kompleks.
2.      Memilih Sebuah Topik
Bagi Peneliti, memilih topik untuk sebuah proyek penelitian sangat penting untuk mempertimbangkan ruang lingkup penelitian. Dalam topik penelitian yang lebih luas, setiap peneliti harus mulai membatasi ruang lingkup menjadi beberapa subtopik yang kekhususan lebih besar dan detail. Misalnya, seorang peneliti mungkin tertarik dalam "Pengaruh media audio visual terhadap prestasi belajar siswa kelas V di MIN Bendil Jati Wetan”.Hal ini bertujuan untuk membatasi penelitian agar tidak terlalu luas, dan menjaga agar akurasi data tetap terjaga.
Pemilihan topik dilakukan supaya pembahasan dirasakan tidak ngaur atau tidak terfokus. Selain itu, pemilihan topic juga akan mempermudah peneliti untuk mencari literature dan data-data yang sesuai dengan topik yang telah dipilihnya saja. Dengan demikian usaha pengumpulan datanya akan menjadi lebih cepat dan hasilnya lebih mandalam.
Dalam pemilihan topic ini, hampir dekat persamaannya dengan perumusahn masalah yang di dalamnya ada yang disebut pembatasan masalah. Dalam pembatasan masalah ini, ditentukan ruang-ruang khusus atau batasi-batas khusus yang akan diteliti. Disamping itu, dengan pembatasan masalah ini peneliti agar lebih terarah dan memperoleh gambatan yang jelas, apabila penelititan itu dianggap selesai atau berakhir.

3.    Relevansi dan Spesifisitas
Setelah peneliti membatasi ruang lingkup menjadi beberapa subtopik yang kekhususan lebih besar dan detail, langkah berikutnya adalah untuk mempertimbangkan relevansi penelitian.Penelitian ilmiah dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, tidak hanya untuk kepuasan pribadi seorang peneliti tunggal.Apapun pertanyaan peneliti menetapkan untuk memecahkan harus memiliki beberapa implikasi menguntungkan.Dengan pemikiran ini, peneliti dapat terus mempersempit fokus studi ke wilayah yang dapat ditangani sebagai data tunggal.Data tunggal yang di maksud adalah dari data-data yang telah di peroleh kemudian diseleksi dan di ambil yang paling akurat. Sebagai contoh, sekarang peneliti telah memilih "Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sekolah Dasar " yang Topik dapat lebih difokuskan untuk menjadi tentang "Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Di Min Bendil Jati Wetan."
Dalam bagian relevansi ini, seorang peneliti dituntut untuk merelevansikan penelitianya atau menyelaraskan penelitiannya. Dengan dapat menyelerasakan penelitiannya itu, seorang peneliti akan dengan mudah memulai penelitiannya.

4.    Tinjauan Literatur
Salah satu tugas penting ketika melakukan studi penelitian ini adalah untuk meninjau literatur yang ada pada topik dan menggunakannya untuk menginformasikan pembuatan studi Anda sendiri. Review studi harus dilakukan pada awal proses penelitian, langsung setelah Anda memilih topik. review studi bisa membawa kejelasan dan fokus dengan masalah penelitian Anda dan memperluas basis pengetahuan Anda dalam daerah penelitian Anda. Di samping itu, penelitian masa lalu dapat meningkatkan metodologi Anda dan membantu Anda untuk mengontekstualisasikan temuan Anda. Tinjauan literatur sangat penting karena tanggung jawab yang penting dalam penelitian ini adalah untuk menambah isi pengetahuan dan untuk membandingkan temuan-temuan Anda dengan orang lain. Pencarian literatur di bidang yang Anda minati, review studi yang dipilih, dan mengembangkan teori kerangka kerja untuk studi Anda sendiri.Bagi peneliti mengejar penelitian tentang Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Di Min Bendil Jati Wetan dapat digunakan sebagai titik awal.

5.    Studi Kualitatif dan Kuantitatif
Tidak semua proyek penelitian membutuhkan langkah-langkah studi penelitian Beberapa hanya melibatkan mengamati hasil dari peristiwa di lapangan dan penarikan kesimpulan berdasarkan kerangka teori. Orang lain mungkin melibatkan menganalisis data dari instansi atau lembaga lain, menggunakan statistik dan penalaran untuk menemukan pola-pola yang mungkin implikasi penting. Namun, banyak peneliti melibatkan kontak langsung dengan peserta, dengan menggunakan definisi dari sebuah fenomena dioperasionalkan.penelitian ini membutuhkan langkah-langkah yang dirancang dengan baik untuk bisa dianggap sah. Ada dua kategori besar penelitian: kuantitatif dan kualitatif. Sebuah studi diklasifikasikan sebagai kualitatif jika tujuan ini terutama untuk menggambarkan situasi, fenomena, masalah atau peristiwa, informasi yang dikumpulkan melalui penggunaan variabel atau diukur pada skala pengukuran kualitatif, dan jika analisis dilakukan untuk menetapkan variasi dalam situasi atau masalah tanpa mengukur itu.studi kualitatif cenderung lebih mendalam, dengan fokus pada populasi yang lebih kecil tetapi menyelidiki lebih dalam soal yang diberikan. Penelitian ini sering dikaitkan dengan kelompok fokus, wawancara atau survei dan berusaha untuk menjawab terbuka pertanyaan. Di sisi lain, penelitian kuantitatif sering menggunakan ukuran standar, nilai numerik, memiliki ukuran sampel yang lebih besar, dan menganalisa data menggunakan program statistik. Sebuah studi diklasifikasikan sebagai kuantitatif jika peneliti berupaya untuk mengkuantifikasi variasi fenomena dan jika informasi yang dikumpulkan menggunakan variabel kuantitatif.

6.    Hipotesa
Hipotesis adalah penjelasan sarankan untuk diamati hubungan prediksi tentang hubungan antara beberapa variabel.Setiap proyek penelitian didasarkan pada suatu hipotesis, yang umumnya dimulai dengan pertanyaan yang spesifik. Misalnya, "Dengan di terapkannya media audio visual dalam proses pembelajaran, akan meningkatkan prestasi belajar peserta didik?" Pertanyaan ini cukup spesifik untuk ditangani oleh sebuah proyek riset. Dalam nada yang lain disebutkan juga bahwa hipotesis adalah pernyataan yang layak karena jelas dan dapat diukur dan dianalisis secara obyektif.
Dalam memaknai hipotesis ini, ada juga yang mengartikan bahwa hipotesis adalah tiap pernyataan tentang suatu hal yang bersifat sementara yang belum dibuktikan kebenarannya secara empiris. Dalam nada yang sama ada juga yang menyebutkan, hipotesis adalah pernyataan tentative yang merupakan degaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.
Ada beberapa contoh hipotesa yang dapat kita rumuskan. Misalnya:
a.       Memanjakan anak mengurangi kesanggupan anak berdisi sendiri.
b.      Pendidikan meningkatkan kemakmuran Negara.
c.       Urbanisasi mengurango ketaatan seseorang pada adat istiadat.dan
d.      Kenaikan gaji tidak memengaruhi kegairahan bekerja.
Hipotesis berfungsi sebagai membuka kemungkinan untuk menguji kebenaran terori, dengan demikian yang diuji adalah hipotesis yang diturunkan dari teori.Dan segala pertanyaan berdasarkan teori dalam bentuk yang dapat diuji validitasnya disebut hipotesis.
Dalam kaitannya langkah penelitian yang berhubungan dengan hipotesis, akan dibahasa sedikit tentang  jenis-jenis hipotesis, dan jenis hipotesis ini dapat dibedakan menurut tingkat abstraksinya dan menurut bentuknya.
Menurut abstraksinya dapat dibedakan sebagai berikut:
a.       Hipotesis yang menyatakan adanmya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris.
b.      Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal.
c.       Hipotesis yang mencari hubungan antara sejumlah variable.
Sedangkan jenis hipotesis menurut bentuknya;
a.       Hipotesis kerja
b.      Hipotesis nol, dan
c.       Hipotesis statistic.
Demikianlah jenis-jenis hipotesis yang dibedakan dari abstraksi dan bentuknya.



BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Dari pemaparan makalah yang berjudul studi pendahuluan ini dapat disimpulkan  bahwa:
                                 1.         Studi pendahuluan adalah suatu hal yang mula-mula harus dilakukan pada kegiatan/kajian penelitian  Ilmiah demi tercapainya tujuan penelitian. Selain itu, Studi pendahuluan juga merupakan studi yang dilakukan untuk mempertajam arah studi utama yang telah direncanakan.
                                 2.         Dalam pelaksanaannya, ada beberapa alasan penggunaan studi pendahuluan ini, alasannya meliputi alasan objek penelitian dan subjek penelitian.
                                 3.         Manfaat dari studi pendahuluan ini adalah :
a. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
b. Mengetahui dimana atau kepada siapa informasi dapat diperoleh
c. Mengetahui bagaimana cara memperoleh data atau informasi
d. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data
e.Mengetahui bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.
                                 4.         Cara pelaksanaan studi pendahuluan adalah memperhatikan tiga objek penelitian yaitu ada yang berupa tulisan-tulisan dalam kertas (paper), manusia (person) atau tempat (place).
                                 5.         Adapun langkah-langkah studi pendahuluan adalah menentukan sumber penting, memilih topic, relevansi spesifitas, studi kualitatif dan kuantitatif, tinkauan literatur, dan hipotesa.

B.      

C.    Saran
Penelitain yang baik, bukan penelitian yang sulit, tetapi ialah penelitian yang dapat dirasakan bermanfaat banyak.

Bagi seorang calon peneliti, langkah-langkah yang sudah ada dalam prosedur penelitian itulah yang harus kita pegang, karena dengan mengikuti prosedur itu, kita sudah melakukan separo dari penelitian.

Studi pendahuluan merupak langkah yang harus dilalui ketika kita memulai penelitian, dengan melelui studi pendahuluan kita akan lebih tearah dalam memilih judul, memberikan batasan yang akan dibahas. Dan akan mempermudah untuk proses pengumpulan data dan fakta.

Untuk lebih mempermudah kita memahami suatu masalah yang akan kita teliti, maka tiada jalan lain kecuali kita memasuki masalah tersebut. Meneliti berarti melihat lebih dekat.



Daftar Pustaka

                  1.         Arikunto, Suharsimi Prof Dr. 2010.Prosedur Penelitian.Jakarta:PT Rineka Cipta.
                  2.         Nasution S. Prof Dr.1982.Metode Research..Bandung: PT Jemmars.
                  3.         Gulo, W.2007.Metode Penelitian. Jakarta:PT.Gramedia
                  4.         Sudjana.Metode Statiska.1975.Bandung: Tarsito
                  5.         Winarno Surakhmad. Dasar dan Teknik Research.1972. Bandung: Tarsito



Tidak ada komentar:

Posting Komentar