BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Dewasa ini, setiap
hal belum diterima sebagai suatu penemuan yang bisa diakui keberanannya apabila
bukan sebagai hasil penelitian.
Kegiatan penelitian
pada hari ini bukan sebagai kegiatan para ilmuan saja yang suka ada di dalam
ruangan yang kedap suara dan biasa tertutup, tetapi sudah menjadi kegiatan yang
biasa dilakukan setiap orang, terutama orang yang ingin menemukan sesuatu yang
masih tabu dan yang perlu diteliti. Penelitian ini memerlukan keseriusan
seorang peneliti dalam menemukan hal yang sedang ditelitinya dan penguasaan
pengetahuan yang mendukung dalam penelitiannya.
Kegiatan penelitian
perlu adanya prosedur penelitian yang kebanyakan menitikberatkan pada kegiatan administratif,
seperti pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan
laporan penelitian. Dalam rancangan penelitiaan, seorang peneliti mempunyai
prasyarat yang mesti dipenuhi untuk menginjak tahap berikutnya yaitu
pelaksanaan peneilitain, diantara prasyaratnya yaitu: sistematis, Berencana, dan
Mengikuti konsep ilmiah.
Setelah terpenuhi
prasyarat itu, maka peneliti siap untuk mengadakan penelitian. Dalam
pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan melewati langkah-langkah yang harus
dilalui, diantaranya yaitu: Pemilihan Masalah, Studi Pendahulaun. Dalam langkah
pertama, pada diri peneliti dibutuhkan pekaan terhdap masalah yang diambil.
Kemudian langkah selanjutnya yaitu studi pendahuluan.
Dalam Studi
pendahuluan, peneliti akan mempelajari masalah yang telah dipilihnya, disamping
mempertimbangkan masalah yang ditelitinya sudah diteliti orang lain apa belum.
Apabila ternyata sudah ada orang yang meneliti, maka peneliti dapat mengetahui
metode yang digunakan, hasil yang dicapai, dan apa yang belum diselesaikan
dalam penelitiannya, dengan studi ini,
ia akan mengehemat biaya dan menghemat tenaga dalam penelitiannya dan tentunya
sangat bermanfaat.
Berdasarkan uraian
di atas, perlu kiranya ada penjelasan khusus dalam membahas studi pendahulan
ini, karena dengan studi pendahuluan seorang peneliti akan menentukan arah
tujuan penelitiannya dan tidak jarang seorang peneliti akan merubah arah tujuan
penelitiannya ketika menghadapi studi pendahuluan ini.
B.
Rumusan
Masalah
Dalam merumuskan makalah
yang berjudul Studi Pendahuluanini, melihat hal-hal yang perlu diketahui oleh
calon peneliti dalam mengadakan penelitiannya. Dalam isi makalah ini diharapkan
dapat memberikan informasi tentang hal yang akan ditemukan ketika melewati
langkah yang kedua dalam pelaksanaan penelitian. Dengan demikian rumusan ini berisi jawaban dari beberapapersoalanberikut :
1.
Apa pengertian Studi dan pengertian Pendahuluan?
2.
Apa Alasan
penggunaan studi pendahuluan?
3.
Apa manfaat dari
studi pendahuluan
ini bagi kegiatan penelitian?
4.
Apasaja cara yang
digunakan dalam suti pendahuluan?
5.
Bagaiman
langkah-langkah yang harus dilalui dalam melaksanakan studi pendahuluan ini?
C. Tujuan
Pembuatan Makalah
Dalam
bagian ini akan dipaparkan mengenai tujuan pembuatan makalah, dan tentunya akan
dibahas juga tujuan isi materi yang ada didalamnya.
Tujuan pembuatan makalah ini, diantarnya:
1.
Memberikan
informasi kepada calonpeneliti yang akan mealkukan penelitian berhubungan
dengan studi pendahuluan, dan
2.
Merangkum
hal-hal apa saja yang dibahas dalam studi pendahuluan ini.
Adapun tujuan dari isi makalah ini berpatokan pada rumusan
yang telah disebutkan di atas, yaitu:
1. Menjelaskan pengertian Studi dari beberapa
sumber;
2. Menjelaskan mengenai alasan penggunaan studi
Pendahuluan;
3. Menjelaskan beberapa manfaat dari studi
pendahuluan ketika diterapkan ketika pelaksanaan penelitian;
4. Menjelaskan cara
pelaksanaan studi pendahuluan ketika dihadapkan dengan kegiatan penelitian;dan
5. Menjelaskan
langkah-langkah yang diambil ketika menggunakan studi pendahuluan.
D. Sistematika
Penulisan
Penulisan makalah ini disusun berdasarkan bab dan subbab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
yang terdiri dari:
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
D. Sistematika penulisan
Bab II PEMBAHASAN (STUDI
PENDAHULUAN) yang meliputi:
A. Pengertian Studi Pendahuluan
B. Alasan
Penggunaan Studi Pendahuluan
C. Manfaat
Studi Pendahuluan
D. Cara
Menggunakan Studi Pendahuluan
E.
Langkah awal Studi
Pendahuluan
Bab III PENUTUP
yang meliputi :
A. Simpulan
B. Saran, dan
daftar pustaka.
BAB II
STUDI PENDAHULUAN
A. Pengertian
Studi Pendahuluan
1. Pengertian
Studi
Pengertian
Studi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Penelitian Ilmiah, Kajian dan
Telaahan.Dari pengertian di atas dapat di ambil simpulan bahwa studi berarti
kegiatan yang dilakukan peneliti dengan menggunakan kajian-kajian ilmiah yang
mencangkup wilayah, objektif, rasional, dapat dibuktikan, dan lain sebagainya.Dan
pengertian studi ini akan memberikan informasi bahawa kata yang disandingkan
dengannya merupak hal yang bersifat ilmiah dan hasil dari sebuah penelitian.
2. Pengertian
Pendahuluan
Pengertian Pendahuluan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah sesuatu
yang mula-mula dilakukan atau dengan kata lain disebut permulaan. Arti
selanjutnya yaitu pembukaan atau kata pengantar dari sebuah pidato (buku,
karangan, dsb)
Jadi, yang dimaksud dengan Studi
Pendahuluan adalah suatu hal yang mula-mula harus dilakukan pada
kegiatan/kajian penelitian Ilmiah demi tercapainya tujuan penelitian. Selain
itu, Studi pendahuluan juga merupakan studi yang dilakukan untuk mempertajam
arah studi utama.Dalam nada yang sama, Studi Pendahuluan juga ada yang
mengartikan suatu hal yang
sering dilakukan pada penelitian survei.
Selanjtnya Studi
Pendahuluan diartikan juga, yaitu merupakan salah satu langkah yang
dilaksanakan jika kita menginginkan dan melihat variabel, populasi/sampel yang
ingin diteliti dengan asumsi data yang ada belum memenuhi untuk kepentingan
penelitian.
Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelitian
berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya masih belum jelas.Studi
pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian yang telah disusun di dalam
proposal.Dengan demikian, studi pendahuluan bisa saja menghasilkan perubahan
prosedur penelitian, meningkatkan pengukuran, meningkatkan kepercayaan asumsi,
dan desain yang lebih mantap dari studi utama.Studi pendahuluan tak jarang
merupakan miniatur dari studi utama. Tak jarang studi pendahuluan pun menguji sejumlah instrumen yang akan
digunakan dalam studi utama.
Menurut Prof. Dr.
Winarno Surakhmad menyebutkan tentang hubungannya studi pendahuluan ini
dengan eksploratoris sebagai dua langkah, dan perbedaan antara langkah pertama
dan langkah kedua ini adalah penemuan dan pengalaman.Memilih masalah adalah
mendalami masalah itu, sehingga harus dilakukan secara sistematis dan intensif.
Selanjutnya
menurt Prof. Dr. Winarno
dikatakan bahwa setelah studi eksploratoris ini peneliti menjadi jelas terhadap
masalah yang dihadapi, dari aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih
luas, situasi dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan
lain-lainnya.
Didalam
mengadakan studi pendahuluan mungkin diketemukan bahwa orang lain sudah
berhasil memecahkan masalah yang ia ajukan sehingga tidak ada gunanya ia
bersusah payah menyelidiki. Mungkin juga ia mengetahui hal-hal yang relevan
dengan masalahnya sehingga memperkuat keinginannya untuk meneliti karena justru
orang lain juga masih memasalahkan. Apabila ada orang lain yang menyelidiki
masalah yang hampir sama atau belum terjawab permasalahannya, calon peneliti
dapat mengetahui metode apa yang digunakan, hasil apa yang telah dicapai,
bagian mana dari penelitian itu yang belum terselesaikan, faktor-faktor apa
yang mendukung dan hambatan apa yang telah diambil untuk mengatasi hambatan
penelitiannya.
Dari
beberapa uraian di atas, jelaslah bahwa pelaksanaan studi pendahuluan dalam
pelaksanaan penelitian dapat membantu peneliti dalam meluruskan niat
penelitiannya, mempertajam arah penelitiannya dan juga dapat mencari jalan lain
yang belum dilalui orang lain yang telah meneliti hal itu. Lebih jelas, Prof
Dr. Winarno Surachmand menyebutan juga yang dimaksud dengan studi penelitian
adalah mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi
lebih jelas kedudukannya.
B. Alasan
menggunakan studi pendahuluan
Ketika kita
melakukan hal denga suatu cara dan disisi lain orang melakuan dengan
cara yang berbeda, tentunya akan dipertanyakan alasannya menggunakan cara itu.
Begitu juga dengan Studi pendahuluan yang merupakan salah satu aktivitas atau
kegiatan persiapan yang dilakukan oleh seorang peneliti.Dan tentunya alasan ini
bersipat ilmiah dan menyangkup semua aspek yang diguanakan. Dalam menjawab
pertanyaan kenapa menggunakan studi pendahuluan ini, kita akan dimulai dengan membahas tujuan untuk
menentukan objek dan subjek penelitian yang tepat, yang sesuai dengan tema
penelitian yang menjadi fokus kajian peneliti. Dengan demikian akan dijelaskan
dua alasan yang menyangkut objek dan subjek penelitian.
1. Objek
Penelitian
Berkaitan
dengan variabel-variabel yang dipilih oleh peneliti, baik variabel masalah,
maupun variabel-variabel yang diduga merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel masalah.Dengan demikian, penentuan variabel-variabel penelitian
melalui studi pendahuluan merupakan salah satu upaya dari peneliti untuk
memilih variabel-variabel yang tepat, yang secara empirik merupakan variabel
masalah dan variabel penyebab yang determinan, yang memengaruhi variabel
masalah. Hal ini berarti bahwa untuk melakukan penelitian atau memperoleh hasil
penelitian yang berkualitas, bermanfaat dan bermakna, maka seorang peneliti
tidak cukup hanya berdasarkan pada teori-teori saja dalam menentukan
variabel-variabel penelitiannya, karena belum tentu variabel-variabel yang
dipilih berdasarkan teori-terori tadi, merupakan variabel yang sesuai secara
empirik perlu untuk diteliti. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan apabila
seorang peneliti dalam menentukan judul penelitiannya, melakukan studi
pendahuluan di samping melakukan kajian teori.
Dengan
demikian, alasan studi pendahuluan dilakukan dengan melihat objek yang akan
kita teliti ternyata akan mempermudah kita dalam menentukan judul yang
berhungan dengan masalah yang kita teliti.Disamping itu, dengan menggunakan
studi pendahuluan ini, seorang peneliti jangan terpaku pada teori saja dalam
penentuan variabelnya, karena tidak semua variable-variabel yang diambil sesuai
dengan teori.
2.
Subjek Penelitian
Berkaitan dengan responden.Memilih
responden yang tepat merupakan satu keharusan untuk memperoleh data/informasi
yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi.Oleh karena itu peneliti
harus menetapkan responden yang reliabel (terpercaya) dalam memberikan
data/informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan permasalahan yang diteliti.
Memilih responden yang terpercaya antara lain dilakukan dengan mengkaji
karakteristik-karakteristik yang melekat pada responden tersebut, misalnya
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jenis keahlian yang dimiliki, jenis
kelamin, dan lain sebagainya. Karakteristik-karakteristik yang melekat pada
responden tersebut kemudian disesuaikan dengan kebutuhan akan data/informasi
yang akan digunakan untuk menjelaskan masalah/variabel yang dikaji.
Disamping alasan-alasan yang telah
dijelaskan di atas, pengguaan studi pendahuluan juga dapat:
a.
Melihat
proporsi kasus yang akan diteliti;
b.
Menentukan
besar sampel penelitian;
c.
Melakukan
uji validitas instrumen;
d.
Melakukan
uji relibilitas instrumen jika instrumen dalam bentuk kuesioner, dan
e.
Menentukan
populasi sasaran.
C. Manfaat
Studi Pendahuluan
Dalam melakukan suatu hal tentunya kita
juga akan mempertimbangkan seberapa manfaat yang akan kita dapat setelah
melakukan itu. Begitu juga dengan penggunaan studi pendahuluan dalam kegiatan
penelitain. Dalam pelaksanaan studi pendahuluan ini, manfaat yang kita dapatkan
diantarnya yang disampaikan oleh Prof.
Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitain, bahwa manfaat studi
pendahuluan adalah:
1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
2. Mengetahui dimana atau kepada siapa informasi dapat
diperoleh
3. Mengetahui bagaimana cara memperoleh data atau
informasi
4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis
data
5. Mengetahui bagaimana harus mengambil kesimpulan
serta memanfaatkan hasil.
Melihat beberapa manfaat di atas, tampak jelaslah
bahwa begitu bermanfaat apabila dalam kegiatan penelitain kita menggunakan
studi pendahuluan. Selain itu, studi pendahuluan juga berfungsi sebagai
penunjuk arah mengalirnya penelitian kita.
Ketika kita memperhatikan manfaat yang pertama, yaiut
mengaetahui dengan pasti apa yang akan kita diteliti, hal ini dapat memberikan
informasi kepada kita bahwa, sesustu hal itu tentunya sudah di teliti oleh
orang lain sebelum kita, dan hal ini dapat memudahkan kita dalam menentukan
arah penelitian dengan melihat metode yang telah orang lain gunakan. Dan hal
itu akan mempermudah kita selalu peneliti berikutnya, tidak perlu bersudah
payah. Dalam hal ini Prof Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya mengatakan,
dengan mempelajari studi pendahuluan dapat dihemat banyak tenaga dan biaya.
Penelitian
yang akan kita lakukan pasti sudah ada orang lain yang telah menelitinya, mesti
sangat mungkin waktu dan tempat pasti berbeda, namun masalah pendidikan tetap
saja akan terus terjadi dari satu masa ke masa berikutnya, dan hal itu percis
yang dikatakanWilliam Asher, beliau berkata : "If man is not aware of
what has been learned in history, it is said he is bound to repeat the
experiences". Inti yang dikatakannya adalahh Masalah-masalah
pendidikan yang kita dapati sekarang ini bukan seluruhnya masalah baru, atau
bahkan boleh dikatakan masalah-masalah yang lama sering muncul kembali dalam
keunikan yang lain. Jadi, benar jelas sekali kemanfaatan dari studi pendahuluan
ini, karena dengan menggunakan studi ini dengan benar dan sesuai dengan
peraturannya akan mempermudah seorang peneliti dalam menyelesaikan masalahnya.
Dan manfaatnya akan menjadi bekal bagi calon peneliti dalam menelusuri lebih
jauh apa yang akan dipermasalahkan.
Dalam
nada yang samabeberapa manfat dari studi pendahuluan juga disebutkan untuk:
1. Mengetahui bahwa suatu permasalahan
sudah pernah diteliti dan sudah dipecahkan, sehingga dapat menghindari adanya
penelitian yang berulang-ulang namun sebenarnya sama.
2. dapat memperkuat keinginan untuk
meneliti suatu permasalahan karena adanya penelitian-penelitian lain yang
relevan.
3. menghemat tenaga dan biaya dengan
cara menjadikan penelitian terdahulu sebagai sumber dokumen penelitian.
4. mengetahui apakah penelitian
tersebut mampu untuk dilaksanakan oleh peneliti ataukah justru akan
menyulitkan.
Dengan mengetahui manfaat studi pendahuluan, akan dapat
menujukan arah kegiatan yang akan dilakukan berikutnya:
a. temukan dan pelajari
literature-literatur atau tulisan yang berkaitan tentang permasalahan yang akan
diteliti. (contoh : buku, majalah,, makalah, skripsi, dll)
b. bertanya/konsultasi dengan orang
lain, misalnya dosen, atau kawan yang dapat membantu untuk mengetahui
permasalahan yang akan diteliti.
c. kunjungi tempat/ lokasi yang akan
dijadikan lokasi penelitian. Kumpulkan data-data yang dianggap penting.
Dengan
melakukan hal di atas akan mempermudah kita dalam memulai mengumpulkan data dan
dapat mempercepat penyelesaian maslah yang sedang kita teliti.
Untuk lebih jelas mengenai manfaat dan posisi
letak kemanfaatan dari studi pendahuluan, mari kita simak contoh yang bermula
dari sebuah pertanyaan sebagai berikut;
Apakah penelitian ini dapat dilakukan?Banyak sekali factor
yang menyebabkan sesorang peneliti tidak dapat melaksanakan rencananya.
Factor-faktor tersebut antar lain: Kemampuan, waktu, tenaga dan dana. Misalnya
saja seorang mamhasiswa yang akan menyusun skripsi bermaksud meneliti pengelolaan
perusahaan-perusahaan rokok kretek. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa
untuk dapat ketemu dengan pimpinan sebuah perusahaan dibutuhkan waktu yang
tidak sedikit, karena setiap kali ia dating, ada-ada saja alas an pimpinan
untuk tidak menemuinya.Pada
suatu hari tertentu ia sedanga ada tamu penting dan terhormat. Kali lain lagi
ia sangant leleh karena baru selesai mengikuti seminar. Dengan pengalaman studi
pendahuluan mahasiswa tahu bahwa judul skripsi tersebut terikat pada masa studi
yang terbatas. Jika dilaksanakan penelitiannya harus mundur, maka dikhawatirkan
waktu batas meneliti segera habis. Disamping itu, dana untuk berkali-kali
datang ke lokasi akan cukup banyak.
Itulah contoh manfaat dari studi
pendahuluan, jadi apabila kita dalam proses penelitian menghadapai maslah
dengan terbatasnya waktu penelitian maka tentunya arah yang paling bagus adalah
dengan merubah masalah yang akan kita teliti.
D.
Cara
Mengadakan Studi Pendahuluan
Dalam cara pelaksanaan tahapan studi pendahuluan cara yang digunakan, seperti teori
pengumpulan data pada umumnya, maka sumber pengumpulan informasi untuk
mengadakan studi pendahuluan ini dapat dilakukan pada tiga objek. Yang dimaksud
dengan objek disini adalah apa yang harus dihubungi, diteliti, atau dikunjungi
yang kira-kira akan memberikan informsi tentang data yang akan dikumpulkan. Ketiga
objek tersebut ada yang berupa tulisan-tulisan dalam kertas (paper), manusia
(person) atau tempat (place).
1. Paper: dokumen, buku-buku, majalah atau bahan tertulis lainnya,
baik berupa teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings).
Studi ini juga disebut kepestakaan atau literature studi.
2. Person: bertemu, bertanya, dan berkonsultasi dengan para ahli atau
manusia sumber
3.
Place: tempat,
lokasi atau benda-benda yang terdapat di tempat penelitian
Contoh kasu yang berkaitan dengan ketiga objek di atas
adalah, seorang mahasiswa yang berhasrat untuk mengadakan penelitian ke daerah
pedalaman, mungkin mengurungkan niatnya setelah mengedakan penelitia
pendahuluan , karena ternyata daerah yang akan dikunjungi terlalu sulit untuk
dicapai ssehingga tidak akan seimbang antara biaya yang dikeluarkan dengan
hasil yang akan dicapai.
Dengan ketiga objek tersebut akan membuka arah tujuan
penelitian kita dilakukan. Dilaksanakan atau sebaliknya,diganti atau
diteruskan. Itulah cara melakukan studi pendahuluan.
E.
Langkah Awal Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ada beberapa langkah
awal yang harus dipenuhi. Langkah ini meliputi:
1. Sumber
Penting
Pada bagian ini merupakan suatu gambaran
singkat mengenai desain penelitian yang dimaksudkan untuk menutupi dasar-dasar
merancang dan melaksanakan kajian ilmiah. Dalam desain penelitian kita akan
dikenalkan pada tiga istilah desain penelitian, yaitu desaian survey, desain
care study, dan desain eksperimen. Setiap desian itu akan dijelaskan secara
rinci sebagai berikut:
a. Desain
survey dimaksudkan bertujuan untuk mengumpulkan data yang jumlahnya
besar/banyak dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu. Survey
ini dapat dilakukan dalam penelitian yang bersifat eksploratiof, deskriptif,
dan eksperimental.
b. Desain
case study dimaksudkan sebagai bentuk penelitian yang di dalamnya tentang suatu
aspek lingkungan social termasuk masusian di dalamnya.
c. Desain
eksperimen dimaksudkan untuk melihat pengaruh variable tetentu terhadap suatu
kelompok dalam kondisi yang dikontrol secara ketat.
Sumber penting ini adalah salah
satu sumber utama yang digunakan untuk panduan ini dan memberikan deskripsi
tentang berbagai bagian dari proses, termasuk contoh-contoh untuk
menyederhanakan konsep yang kompleks.
2. Memilih
Sebuah Topik
Bagi Peneliti, memilih topik untuk
sebuah proyek penelitian sangat penting untuk mempertimbangkan ruang lingkup
penelitian. Dalam topik penelitian yang lebih luas, setiap peneliti harus mulai
membatasi ruang lingkup menjadi beberapa subtopik yang kekhususan lebih besar
dan detail. Misalnya, seorang peneliti mungkin tertarik dalam "Pengaruh
media audio visual terhadap prestasi belajar siswa kelas V di MIN Bendil Jati
Wetan”.Hal ini bertujuan untuk membatasi penelitian agar tidak terlalu luas,
dan menjaga agar akurasi data tetap terjaga.
Pemilihan topik dilakukan supaya
pembahasan dirasakan tidak ngaur atau tidak terfokus. Selain itu, pemilihan
topic juga akan mempermudah peneliti untuk mencari literature dan data-data
yang sesuai dengan topik yang telah dipilihnya saja. Dengan demikian usaha
pengumpulan datanya akan menjadi lebih cepat dan hasilnya lebih mandalam.
Dalam pemilihan topic ini, hampir dekat
persamaannya dengan perumusahn masalah yang di dalamnya ada yang disebut
pembatasan masalah. Dalam pembatasan masalah ini, ditentukan ruang-ruang khusus
atau batasi-batas khusus yang akan diteliti. Disamping itu, dengan pembatasan
masalah ini peneliti agar lebih terarah dan memperoleh gambatan yang jelas,
apabila penelititan itu dianggap selesai atau berakhir.
3. Relevansi
dan Spesifisitas
Setelah peneliti membatasi ruang lingkup
menjadi beberapa subtopik yang kekhususan lebih besar dan detail, langkah
berikutnya adalah untuk mempertimbangkan relevansi penelitian.Penelitian ilmiah
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, tidak hanya untuk kepuasan pribadi
seorang peneliti tunggal.Apapun pertanyaan peneliti menetapkan untuk memecahkan
harus memiliki beberapa implikasi menguntungkan.Dengan pemikiran ini, peneliti
dapat terus mempersempit fokus studi ke wilayah yang dapat ditangani sebagai
data tunggal.Data tunggal yang di maksud adalah dari data-data yang telah di
peroleh kemudian diseleksi dan di ambil yang paling akurat. Sebagai contoh,
sekarang peneliti telah memilih "Pengaruh Media Audio Visual Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Di Sekolah Dasar " yang Topik dapat lebih
difokuskan untuk menjadi tentang "Pengaruh Media Audio Visual Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas V Di Min Bendil Jati Wetan."
Dalam bagian relevansi ini, seorang
peneliti dituntut untuk merelevansikan penelitianya atau menyelaraskan
penelitiannya. Dengan dapat menyelerasakan penelitiannya itu, seorang peneliti
akan dengan mudah memulai penelitiannya.
4. Tinjauan
Literatur
Salah satu tugas penting ketika
melakukan studi penelitian ini adalah untuk meninjau literatur yang ada pada
topik dan menggunakannya untuk menginformasikan pembuatan studi Anda sendiri.
Review studi harus dilakukan pada awal proses penelitian, langsung setelah Anda
memilih topik. review studi bisa membawa kejelasan dan fokus dengan masalah penelitian
Anda dan memperluas basis pengetahuan Anda dalam daerah penelitian Anda. Di
samping itu, penelitian masa lalu dapat meningkatkan metodologi Anda dan
membantu Anda untuk mengontekstualisasikan temuan Anda. Tinjauan literatur
sangat penting karena tanggung jawab yang penting dalam penelitian ini adalah
untuk menambah isi pengetahuan dan untuk membandingkan temuan-temuan Anda
dengan orang lain. Pencarian literatur di bidang yang Anda minati, review studi
yang dipilih, dan mengembangkan teori kerangka kerja untuk studi Anda
sendiri.Bagi peneliti mengejar penelitian tentang Pengaruh Media Audio Visual
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Di Min Bendil Jati Wetan dapat
digunakan sebagai titik awal.
5.
Studi Kualitatif dan
Kuantitatif
Tidak semua proyek penelitian
membutuhkan langkah-langkah studi penelitian Beberapa hanya melibatkan
mengamati hasil dari peristiwa di lapangan dan penarikan kesimpulan berdasarkan
kerangka teori. Orang lain mungkin melibatkan menganalisis data dari instansi
atau lembaga lain, menggunakan statistik dan penalaran untuk menemukan
pola-pola yang mungkin implikasi penting. Namun, banyak peneliti melibatkan
kontak langsung dengan peserta, dengan menggunakan definisi dari sebuah
fenomena dioperasionalkan.penelitian ini membutuhkan langkah-langkah yang
dirancang dengan baik untuk bisa dianggap sah. Ada dua kategori besar
penelitian: kuantitatif dan kualitatif. Sebuah studi diklasifikasikan sebagai
kualitatif jika tujuan ini terutama untuk menggambarkan situasi, fenomena,
masalah atau peristiwa, informasi yang dikumpulkan melalui penggunaan variabel
atau diukur pada skala pengukuran kualitatif, dan jika analisis dilakukan untuk
menetapkan variasi dalam situasi atau masalah tanpa mengukur itu.studi
kualitatif cenderung lebih mendalam, dengan fokus pada populasi yang lebih
kecil tetapi menyelidiki lebih dalam soal yang diberikan. Penelitian ini sering
dikaitkan dengan kelompok fokus, wawancara atau survei dan berusaha untuk
menjawab terbuka pertanyaan. Di sisi lain, penelitian kuantitatif sering
menggunakan ukuran standar, nilai numerik, memiliki ukuran sampel yang lebih
besar, dan menganalisa data menggunakan program statistik. Sebuah studi
diklasifikasikan sebagai kuantitatif jika peneliti berupaya untuk
mengkuantifikasi variasi fenomena dan jika informasi yang dikumpulkan
menggunakan variabel kuantitatif.
6.
Hipotesa
Hipotesis adalah penjelasan sarankan
untuk diamati hubungan prediksi tentang hubungan antara beberapa
variabel.Setiap proyek penelitian didasarkan pada suatu hipotesis, yang umumnya
dimulai dengan pertanyaan yang spesifik. Misalnya, "Dengan di terapkannya
media audio visual dalam proses pembelajaran, akan meningkatkan prestasi
belajar peserta didik?" Pertanyaan ini cukup spesifik untuk ditangani oleh
sebuah proyek riset. Dalam nada yang lain disebutkan juga bahwa hipotesis
adalah pernyataan yang layak karena jelas dan dapat diukur dan dianalisis
secara obyektif.
Dalam memaknai hipotesis ini, ada juga
yang mengartikan bahwa hipotesis adalah tiap pernyataan tentang suatu hal yang
bersifat sementara yang belum dibuktikan kebenarannya secara empiris. Dalam
nada yang sama ada juga yang menyebutkan, hipotesis adalah pernyataan tentative
yang merupakan degaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha
untuk memahaminya.
Ada beberapa contoh hipotesa yang dapat
kita rumuskan. Misalnya:
a. Memanjakan
anak mengurangi kesanggupan anak berdisi sendiri.
b. Pendidikan
meningkatkan kemakmuran Negara.
c. Urbanisasi
mengurango ketaatan seseorang pada adat istiadat.dan
d. Kenaikan
gaji tidak memengaruhi kegairahan bekerja.
Hipotesis berfungsi sebagai membuka
kemungkinan untuk menguji kebenaran terori, dengan demikian yang diuji adalah
hipotesis yang diturunkan dari teori.Dan segala pertanyaan berdasarkan teori
dalam bentuk yang dapat diuji validitasnya disebut hipotesis.
Dalam
kaitannya langkah penelitian yang berhubungan dengan hipotesis, akan dibahasa
sedikit tentang jenis-jenis hipotesis,
dan jenis hipotesis ini dapat dibedakan menurut tingkat abstraksinya dan
menurut bentuknya.
Menurut
abstraksinya dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Hipotesis
yang menyatakan adanmya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris.
b. Hipotesis
yang berkenaan dengan model ideal.
c. Hipotesis
yang mencari hubungan antara sejumlah variable.
Sedangkan
jenis hipotesis menurut bentuknya;
a. Hipotesis
kerja
b. Hipotesis
nol, dan
c. Hipotesis
statistic.
Demikianlah
jenis-jenis hipotesis yang dibedakan dari abstraksi dan bentuknya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pemaparan makalah yang berjudul studi pendahuluan
ini dapat disimpulkan bahwa:
1.
Studi
pendahuluan adalah suatu hal yang mula-mula harus
dilakukan pada kegiatan/kajian penelitian
Ilmiah demi tercapainya tujuan penelitian. Selain itu, Studi pendahuluan
juga merupakan studi yang dilakukan untuk mempertajam arah studi utama yang
telah direncanakan.
2.
Dalam pelaksanaannya,
ada beberapa alasan penggunaan studi pendahuluan ini, alasannya meliputi alasan
objek penelitian dan subjek penelitian.
3.
Manfaat dari studi
pendahuluan ini adalah :
a. Mengetahui dengan pasti apa yang
akan diteliti
b. Mengetahui dimana atau kepada
siapa informasi dapat diperoleh
c. Mengetahui bagaimana cara
memperoleh data atau informasi
d. Dapat menentukan cara yang tepat
untuk menganalisis
data
e.Mengetahui
bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.
4.
Cara pelaksanaan studi pendahuluan
adalah memperhatikan tiga objek penelitian yaitu ada yang berupa tulisan-tulisan
dalam kertas (paper), manusia (person) atau tempat (place).
5.
Adapun langkah-langkah studi pendahuluan adalah menentukan
sumber penting, memilih topic, relevansi spesifitas, studi kualitatif dan
kuantitatif, tinkauan literatur, dan hipotesa.
B.
C. Saran
Penelitain
yang baik, bukan penelitian yang sulit, tetapi ialah penelitian yang dapat
dirasakan bermanfaat banyak.
Bagi seorang
calon peneliti, langkah-langkah yang sudah ada dalam prosedur penelitian itulah
yang harus kita pegang, karena dengan mengikuti prosedur itu, kita sudah
melakukan separo dari penelitian.
Studi
pendahuluan merupak langkah yang harus dilalui ketika kita memulai penelitian,
dengan melelui studi pendahuluan kita akan lebih tearah dalam memilih judul,
memberikan batasan yang akan dibahas. Dan akan mempermudah untuk proses
pengumpulan data dan fakta.
Untuk lebih
mempermudah kita memahami suatu masalah yang akan kita teliti, maka tiada jalan
lain kecuali kita memasuki masalah tersebut. Meneliti berarti melihat lebih
dekat.
Daftar Pustaka
1.
Arikunto, Suharsimi Prof Dr. 2010.Prosedur
Penelitian.Jakarta:PT Rineka Cipta.
2.
Nasution S. Prof Dr.1982.Metode
Research..Bandung: PT Jemmars.
3.
Gulo, W.2007.Metode Penelitian.
Jakarta:PT.Gramedia
4.
Sudjana.Metode Statiska.1975.Bandung:
Tarsito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar