A.
Definisi penelitian
Ada beberapa definisi penelitian yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain :
1.
Penelitian adalah investigasi yang
sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis
mengenai hubungan tertentu antar fenomena (Kerlinger, 1989: 17-18).
2.
Penelitian merupakan refleksi dari
keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.
Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta atau fenomena merupakan awal dari
kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah (Indriantoro
dan Supomo, 1999: 16).
3.
Penelitian pada dasarnya merupakan
penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang bermanfaat
untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
(Indriantoro dan Supomo, 1999: 16).
B. Persyaratan Penelitian
Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan
bertambah maju padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi
penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar
mengingat pula pencapaian usaha-usaha manusia.
Ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan
penelitian ( Suharsimi Ariknto, 2006: 20) yaitu :
1.
Sistematis
Artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana
sampai kompleks sehingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
2.
Berencana
Artinya dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah
dipikirkan langkah-langkah pelaksanaan.
3.
Mengikuti konsep ilmiah
Artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara
yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan.
Apabila diterapkan dalam kegiatan penelitian maka
urut-urutannya adalah:
1.
Penelitian diharapkan pada suatu
kebutuhan atau tantangan. Ingat John Dewey dalam reflective thinking
menyebutkan the felt need.
2.
Merumuskan masalah, sehingga
masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan dan alternatif cara untuk
pemecahan masalah.
3.
Menetapkan hipotesis sebagai titik
tolak mengadakan tindakan menentukan alternatif pemecahan yang dipilih.
4.
Mengumpulkan data untuk menguji
hipotesis (collection of data as evidence).
5.
Mengambil kesimpulan berdasarkan
pengolahan data dan kembalikan kepada hipotesis yang sudah dirumuskan.
6.
Menentukan kemungkinan untuk
mengadakan generalisasi dari kesimpulan tersebut serta implikasinya di masa
yang akan datang. Menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi MA[1],
ini disebut refleks dan bertujuan untuk menilai pemecahan-pemecahan baru dari
segi kebutuhan–kebutuhan mendatang.
C. Prosedur Penelitian
Sejak mahasiswa berada di tingkat 1 sebenarnya baik
saja dilatih untuk mengadakan penelitian, mulai dengan tingkat penelitian yang
paling sederhana. Dengan bimbingan Dosen, beberapa mahasiswa dilibatkan dalam
kegiatan penelitian. Misalnya saja mulai dari tugas mengumpulkan data (membagi
dan mengumpulkan kuesioner) atau mengolah data (tabulasi dan menghitung). Pada
tahap berikutnya, para mahasiswa dapat dibimbing menyusun rencana penelitian
sampai dengan penyusunan laporan.
Dilihat dari kedalaman maupun luasnya penelitian,
maka terdapatlah berturut-turut bentuk-bentuk laporan penelitian berupa makalah
atau papper hasil pembahasan buku-buku, skripsi, thesis dan disertasi.
Setelah dibicarakan tentang persyaratan penelitian,
maka berikut ini akan disampaikan prosedur atau langkah-langkah penelitian.
Sebenarnya masih dapat disebutkan langkah-langkah
penelitian yang lain yang menitikberatkan pada kegiatan administrative, yaitu ;
1.
Pembuatan rancangan penelitian.
Berbagai
pengertian rancangan penelitian dikemukan oleh beberapa ahli tetapi jarang yang
bisa menjelaskan secara luas aspek-aspek penting di dalamnya. Dua dari berbagai pengetian tersebut adalah
sebagai berikut:
Rancangan
penelitian merupakan rencana atau cetak biru (blue print) untuk pengumpulan,
pengukuran, dan analisis data.
Rancangan
tersebut pilihan-pilihan: Apakah rancangan meliputi eksperimen, wawancara,
observasi, analisis berkas, simulasi, atau kombinasinya; Apakah metode
pengumpulan data dan situasi penelitian sangat terstruktur ?; Apakah pengkajian
intensif terhadap contoh (sample) penelitian kecil relatif lebih efektif
dibandingkan pengkajian yang kurang intensif tetapi untuk contoh yang besar?;
Apakah analisis utamanya bersifat kuantitaif atau kualitatif Bernard S. Philip
(Enory dan Cooper, 1992)
Rancangan
penelitian adalah rencana (plan) dan struktur (structure) investigasi untuk
mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian.
|
Kedua
definisis tersebut berbeda dalam perinciannya tetapi keduanya memberikan esensi
yang sama mengenai rancangan penelitian yang baik, yaitu
a). Rancangan adalah rencana untuk memilih sumber dan
tipe informasi yang relevan dengan
pertanyan penelitian.
b). Rancangan
merupakan kerangka kerja yang memperinci
hubungan diantara variabelvariabel kajian.
c). Rancangan merupakan cetak biru yang menjelaskan semua
prosedur mulai hipotesis sampai analisis data.
Rancangan
penelitian tersebut dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyan seperti teknik
apa yang digunakan untuk mengumpulkan data? Teknik pengambilan sampel apa yang
digunakan ? Bagaimana waktu dan biaya menjadi pertimbangan pemilihan teknik
tersebut?
2.
Pelaksanaan penelitian.
Melakukan kegiatan penelitian itu sendiri. Jika penelitian lapangan, maka
aktivitas yang dilakukan ialah mengumpulkan data lapangan. Di dalam proses
pengumpulan data lapangan itu, sejumlah hal harus dijalani, seperti masalah apa
saja yang harus ditanyakan kepada siapa saja (informan), dimana dan kapan serta
bagaimana melakukan wawancara. Ketika wawancara itu berlangsung, dalam suasana
seperti apa sehingga informasi yang diberikan dapat terandalkan kebenarannya.
Bagaimana pula mencatatatnya, dan sebagainya.
3.
Pembuatan laporan penelitian.
Menganalisis terhadap informasi, dalam arti memahami makna dari
sekumpulan informasi yang telah didapatkan. Kemudian menyusun laporan
penelitian.
Tahap-tahap dalam proses penelitian itu teratur secara
sistematis. Kita tidak boleh langsung melakukan tahap tertentu sebelum melewati
tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi tahap tersebut. Penelitian
selalu dikendalikan oleh hipotesis-hipotesis sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian. Langkah-langkah
penelitian yang diajukan dalam buku menurut Suharsimi Arikunto (2006: 21-26) yaitu
:
1. Memilih masalah
Masalah penelitian adalah segala sesuatu yang bertentangan atau berbeda
antara keinginan dengan kenyataan yang dihadapai (problem is any discrepancy
between an actual state of affairs and some ideal state). Dalam batasan yang
sederhana, masalah bisa diartikan sebagai berikut :
a)
Sesuatu yang belum diketahui
(karena sifat kebaruannya) dan menimbulkan rasa ingin tahu.
b)
Segala bentuk pertanyaan yang
perlu dicari jawabannya.
c)
Segala sesuatu yang dipertanyakan.
d)
Segala bentuk hambatan, rintangan,
atau kesulitan yang muncul pada sesuatu bidang yang perlu dihindari atau
disingkirkan.
Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti memiliki
masalah. Hanya bedanya, ada masalah yang seketika diatasi, tetapi ada pula yang
memerlukan penelitian. Aka tetapi ada masalah penelitian yang juga tidak dapat
dipecahkan melalui penelitian karena berbagai sebab, antara lain karena tidak
tersedia datanya.
Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah terutama bagi
orang-orang yang belum banyak berpengalaman meneliti. Untuk ini diperlukan
kepekaan dari calon peneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti,
masalah-masalah ini akan timbul dalam bentuk keinginan untuk segera
dilaksanakan pemenuhannya.
2. Studi Pendahuluan
Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum mengadakan
penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu studi pendahuluan,
yaitu menjajaki kemungkinan diteruskannya pekerjaan penelitian. Prof.Dr.Winarno
Surachmad[2],
menyeutkan sebagai studi eksploratori. Studi pendahuluan dimaksudkan untuk
mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalah menjadi lebih
jelas kedudukannya.
3. Merumuskan Masalah
Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan atau
studi eksploritas, maka masalahnya yang akan diteliti menjadi jelas. Agar
penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan
masalah sehingga jelas dari mana harus mulai, kemana harus pergi dan dengan
menggunakan apa.
Rumusan masalah
yang merupakan pertanyaan-pertanyaan mengenai obyek empiris yang jelas
batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di
dalamnya.
4. Merumuskan Anggapan Dasar
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti
yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi
peneliti di dalam pelaksanaan penelitian.
Jika anggapan dasar merupakan
pikiran yang memungkinkan kita mengadakan penelitian tentang
permasalahan, maka hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh
peneliti tetapi harus dibuktikan atau dites atau diuji kebenarannya.
4.a Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti,
tetapi harus dibuktikan atau dites atau diuji kebenarannya.
Hipotesis bisa disusun bertolak pada pengalaman, pengamatan, dan dugaan
atau dari hasil penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, maupun dari
teori-teori yang sudah terbentuk. Penyusunan hipotesis, diharapkan bisa
memberikan arah tujuan yang tegas bagi penelitian yaitu berupa arah pemilihan
informasi atau fakta-fakta yang relevan yang perlu dikumpulkan. Dengan kata
lain, bisa menghindarkan dari pengumpulan data yang tak ada hubungannya dengan
masalah penelitian.
5. Memilih Pendekatan
Yang dimaksud dengan pendekatan disini adalah metode atau cara mengadakan
penelitian seperti halnya eksperimen atau non eksperimen. Tetapi disamping itu
juga menunjukan jenis atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari segi
tujuan misalnya eksploratif, deskriptif atau histories. Masih ada lagi
pandangan dari subjek penelitiannya, misalnya populasi atau kasus.
6. Menentukan Variabel dan
Sumber Data
Langkah ini
menjawab pertanyaan yaitu apa yang akan diteliti dan darimana data diperoleh.
Kedua langkah ini dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Begitu peneliti
menyebutkan satu macam apa yang akan diteliti, seyogianya langsung menentukan
dari mana data untuk variabel tersebut akan diperoleh.
7. Menentukan data menyusun
instrumen
Setelah peneliti mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti dan dari mana
data bisa diperoleh, maka langkah yang segera diambil adalah menentukan dengan
apa data akan dikumpulkan. Instrumen ini sangat tergantung dari jenis data dan
dari mana diperoleh.
8. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah pekerjaan yang sukar, karena apabila diperoleh
data yang salah, tentu saja kesimpulannya pun salah pula, dan hasil
penelitiannya menjadi palsu.
9. Analisis Data
Tugas menganalisis data tidak seberat mengumpulkan data, baik tenaga baik
tenaga maupun pertanggungjawaban. Akan tetapi menganalisis data pertumbuhan
ketekunan dan pengertian terhadap jenis data, jenis data akan menuntut teknik
analisis data.
10. Menarik Kesimpulan
Langkah ini sebenarnya sudah merupakan langkah terakhir dari kegiatan
penelitian. Pekerjaan meneliti telah selesai, dan peneliti tinggal mengambil
konklusi dari hasil pengolahan data dicocokan dengan hipotesis yang telah
dirumuskan. Sesuaikan data yang dikumpulkan dengan hipotesis atau dugaan
peneliti sebelumnya.
11. Menyusun Laporan
Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis serta
prosedurnya pun diketahui orang lain pula sehingga dapat mengecek kebenaran
pekerjaan penelitian tersebut.
Tahap-tahap dalam Proses Penelitian
D. Bagaimana penelitian
dilakukan?
Secara garis besar peneliti dapat melakukan penelitian
dari yang bersifat pasif hanya meneliti objek yang ada disuatu kancah sampai
dengan jenis penelitian yang menuntut peneliti untuk melakukan sesuatu ( Suharsimi Arikunto, 2010 : 2-9)
Dari tinjauan ini ada 3 cara penelitian yang
dilakukan, yaitu :
1.
Description reasearch ( penelitian
Deskriptif)
|
Penelitian deskriptif bukan hanya satu jenis kegiatan saja tetapi
sekurang-kurangnya ada lima jenis, yaitu :
a)
Penelitian Deskriptif Murni atau
Survei
penelitian ini merupakan penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa
yang terdapat dalam sebuah kancah, lapangan, atau wilayah tertentu. Data yang
terkumpul diklasifikasikan atau dikelompokan menurut jenis, sifat atau
kondisinya. Sesudah datanya lengkap kemudian dibuat kesimpulan.
Contoh :
Penelitian tentang keadaan sebuah desa nelayan. Oleh peneliti dipaparkan
luas daerah, keadaan geografis, banyaknya keluarga, banyaknya penduduk,
kebiasaan mencari ikan, alat-alat yang digunakan, hasil rata-rata setiap hari,
kehidupan keluarga dan sebagainya. Semua data dipaparkan secara lugas apa
adanya, selanjutnya disusun laporan penelitiannya.
b)
Penelitian Kolerasi atau
Penelitian Hubungan
penelitian kolerasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan
perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Untuk
lebih rincinya, ada dua jenis penelitian kolerasi, yaitu kolerasi sejajar dan
kolerasi sebab-akibat.
Contoh :
Penelitian bermaksud untuk mengetahui apakah ada hubungan (kolerasi)
antara usia dengan kesehatan penduduk. Dalam penelitian ini, peneliti hanya
mengumpulkan data tentang usia dan kesehatan penduduk. Dari data kedua variabel
tersebut, peneliti menggunakan rumus tertentu, dan dari hasil perhitungan ini
dapat diketahui tingkat keeratan hubungan antara kedua hal tersebut.
c)
Penelitian komparasi
Dalam penelitian ini peneliti bermaksud mengadakan perbandingan kondisi
yang ada di dua tempat, apakah kedua kondisi tersebut sama, atau ada pebedaan,
dan kalau ada perbedaan, kondisi di tempat mana yang lebih baik.
Contoh:
Penduduk perempuan dipandang sebagai kelompok A dan penduduk laki-laki
dipandang sebagai kelompok B. Dalam perumpamaan ini, peneliti membandingkan
penghasilan kelompok A dengan kelompok B. Pertanyaan yang diajukan dalam
penelitian ini adalah apakah ada perbedaan penghasilan antara kelompok A dengan
kelompok B? dan jika ada perbedaan,
penghasilan kelompok manakah yang lebih tinggi?
d)
Penelitian Penelusuran (Tracer
Study)
dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk mengetajui hal-hal yang
terjadi di masa lalu dan apa akibat masa lalu tersebut pada masa kini. Dengan
kata lain, sebetulnya peneliti ingin tahu tentang keefektifan kinerja masa lalu
dan dampaknya untuk masa sekarang.
Contoh :
Sebuah lembaga pendidikan yang melakukan tindakan terhadap peserta didik
pada masa tertentu, kemudian ingin mengetahui apakah tindakan yang diberikan
pada masa itu bermanfaat bagi lulusan yang sudah menempati tempat bekerja di
masyarakat.
2.
Operation Research (Action
research)
Dalam penelitian tindikan ini, peneliti melakukan sesuatu tindakan,
eksperimen, yang secara khusus diamati secara terus menerus, dilihat plus
minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal
dalam bentuk tindakan yang paling tepat.
Contoh :
Seorang guru ingin memperbaiki cara mengajar sesuatu topik. Ia menuliskan
hasil penelitiannya sambil terus mencoba lagi dengan cara lain. Apabila cara
yang dicobanya membawa hasil yang lebih baik, guru tersebut merasa puas. Tahun
berikutnya ia mungkin memantapkan cara tersebut, tetapi mungkin juga mencoba
cara lain lagi menurut pikirannya akan memberikan hasil yang lebih baik.
3.
Eksperimen
|
Contoh :
Seorang guru ingin memperbaiki cara mengajar. Maka faktor-faktor lain
seperti materi, lingkungan, buku, dan sebagainya tidak diubah, tetapi tetap
seperti sediakala, dan hanya metode dan cara mengajarlah yang di ubah. Dalam
hal ini guru dengan sengaja mengajar dengan metode tertentu secara sempurna
dalam satu periode tertentu, kemudian setelah selesai hasilnya dinilai.
E. Jenis-jenis penelitian
1.
Penelitian menurut tujuan:
a)
Penelitian
murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami
masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk
pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.
b)
Penelitian
terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
2.
Penelitian menurut metode:
1.
Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variable.
Contoh:
Penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan
masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat
Indonesia.
2.
|
Contoh:
Penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab
terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk
mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
3.
Penelitian
eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable
tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true
experimental, factorial, dan quai experimental.
Contoh:
Penelitian penerapan metode kerja baru
terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga
terhadap kemacetan lalu lintas.
4.
Penelitian
naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah.
Contoh:
Penelitian untuk mengungkapakn makna upacara
ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan
factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
5.
Policy
research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang
dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar,
sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk
bertindak dalam menyelesaikan masalah.
Contoh: Penelitian untuk membuat
undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur
organisasi.
6.
Action
research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang
paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga
dapat meningkat.
Contoh:
Penelitian untuk memperbaiki prosedur dan
metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar
yang baik.
7.
Penelitian
evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu
kejadian, kegiatan dan product. Contoh: Penelitian proses pelaksanaan suatu
peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
8.
Penelitian
sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap
kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.Contoh: Penelitian untuk
mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan
hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok
masyarakat tertentu.
3.
Penelitian menurut tingkat explanasinya
a)
Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable
mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain.
Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden
Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di
departemen x.
b)
Penelitian
komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh:
adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah
perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.
c)
Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua
variable atau lebih.
Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu
dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.
4.
Penelitian menurut jenis data dan analisis.
a)
Penelitian
kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang
berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)
b)
Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang
berbentuk angka atau data yang diangkakan Penelitian kualitatif dan kuantitatif
|
F. Macam-macam Data
Penelitian
Ada beberapa macam data penelitian, diantaranya :
1.
Data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
2.
Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
3.
Data
diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara
trepisah, secara diskrit atau kategori.
4.
Data
kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil
pengukuran.
5.
Ordinal
adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat
6.
Interval
adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
7.
Rasio
adalah data yang jaraknya sama.
8.
Variable
adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang
dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
G. Tujuan dan Manfaat
Penelitian
1.
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin
dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dari beberapa pengertian
penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan
bahwa penelitian tersebut mempunyai beberapa tujuan di antaranya:
a)
Meningkatkan atau mengembangkan
pengetahuan.
b)
Menyelidiki masalah tertentu yang
memerlukan jawaban.
c)
Memverifikasi fenomena yang
terjadi dengan suatu teori yang telah ada.
d)
Melakukan pengujian terhadap suatu
fenomena untuk menemukan suatu teori yang baru.
2.
Manfaat penelitian ( W. Gulo,
2005: 21-22), yaitu :
a)
Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu
disebut penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul jika teori
yang bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang
dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian
empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan atau merevisi teori yang
bersangkutan.
Demikianlah teori berkembang terus melalui penelitian, dan dengan
demikian ilmu pengetahuan berkembang terus tanpa batas. Itulah sebabnya
penelitian ditempatkan sebagai darma kedua pada tridarma perguruan tinggi
sebagai lembaga yang mengelola ilmu pengetahuan.
b)
Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan
masalah-masalah praktis. Mengubah lahan kering menjadi lahan yang subur,
mengubah cara kerja supaya menjadi efisien dan mengubah kurikulum supaya lebih
berdaya guna bagi pembangunan sumber daya manusia merupakan contoh-contoh
permasalahan yang dapat dibantu pemecahannya melalui penelitian ilmiah. Hampir
semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga
swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan
sebagai bagian integral dalam organisasi
mereka.
[2]
Prof.Dr.M.Sc.Ed.Winarno Surachmad: Dasar dan Teknik Research, Penerbit Tarsito,
Bandung, 1972, Halaman 97.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar